Waspadai Kanker Organ Reproduksi - Sistem reproduksi wanita merupakan bagian penting dalam kehidupan wanita. Perlu diwaspadai bahwa organ-organ ini rawan sekali terkena kanker. Pada artikel lalu kita telah membahas tentang botol plastik dan styrofoam yang dapat menyebabkan kanker payudara, artikel kali ini membahas tentang kanker organ reproduksi.
- Kanker Indung telur (Ovarium), Kanker ini merupakan salah satu penyebab kematian akibat kanker yang cukup besar pada wanita. Dapat terjadi pada semua usia, namun beresiko paling tinggi pada wanita berusia 50 tahun. Karena letak indung telur yang sangat dalam di perut bagian bawah, hal ini menyebabkan kanker indung telur sangat sulit dideteksi pada stadium awal. Pembengkakan seringkali tidak nampak sampai mencapai stadium lanjut. Gejalanya yang dirasakan pada stadium lanjut adalah timbul rasa sakit pada perut bagian bawah, berat badan menurun dan adanya keluhan seperti pada penyakit biasanya.
- Kanker Rahim (Uterus), Kanker jenis ini paling banyak dialami oleh kaum wanita. Biasanya terjadi antara usia 50 sampai dengan 70 tahun. Pertumbuhannya sangat lambat sehingga resiko untuk menjadi parah lebih rendah. Gejala yang harus diwaspadai adalah perdarahan dari vagina dan keputihan yang tidak normal. Faktor resiko kanker rahim ini adalah belum pernah melahirkan, hipertensi, obesitas dan diabetes mellitus.
- Kanker Leher Rahim (Serviks), Kanker leher rahim umumnya timbul setelah usia 40 tahun. Namun dengan deteksi dini kanker leher rahim yang dapat dilakukan di puskesmas dan penanganan tepat dapat mencegah penyebaran dan kemungkinan sembuh cukup besar. Gejala yang terjadi pada kanker jenis ini biasanya adalah keputihan encer, berdarah, banyak dan berbau tidak enak. Perdarahan dari vagina di antara siklus menstruasi, setelah senggama atau setelah menopause. Faktor resikonya antara lain hubungan seksual usia muda, hubungan seksual berganti pasangan dan banyak melahirkan.
- Kanker Vulva, Kanker Vulva atau alat kelamin luar wanita di awali oleh benjolan yang kecil dan mengeras pada kulit. Benjolan ini akan pecah dan membentuk borok yang tebal, monjol dan mengeluarkan darah. Perkembangannya sangat lambat sehingga dengan penanganan penyembuhan dapat mengarah sempurna.